Mitos Larangan Pernikahan Adat Jawa

Mitos Larangan pernikahan adat Jawa memang cukup kental dan masih banyak dipercaya hingga sekarang. Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak suku dan budaya. Tak heran bila banyak ditemukan adat istiadat dan juga kepercayaan yang berbeda-beda di dalamnya.

Adat serta kepercayaan dari leluhur memang harus dihormati dan dilestarikan. Bahkan, hingga saat ini pun adat istiadat mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan, di antaranya adalah pernikahan.

Mitos Larangan Pernikahan Adat Jawa yang Populer

Bagi masyarakat Jawa, pernikahan bukan hanya tentang kemeriahan pesta dan menyatukan dua insan untuk hidup bersama. Menurut adat Jawa, masih ada banyak hal yang butuh dipertimbangkan ketika sepasang kekasih akan melakukan pernikahan.

Menentukan hari dan tanggal yang tepat, serta kecocokan lainnya juga perlu diperhitungkan dengan baik. Dengan harapan agar acara pernikahan dapat berjalan dengan lancar dan rumah tangga yang dibina selalu diberikan kebahagiaan dan keharmonisan.

Lantas apa saja mitos larangan pernikahan adat Jawa yang masih dipercaya hingga saat ini? Simak selengkapnya melalui ulasan berikut ini!

1. Larangan Menikah dengan Pasangan yang Rumahnya Berseberangan atau Hanya Berjarak Lima Langkah

Bagi keluargamu yang masih menganut kepercayaan adat Jawa, sepertinya larangan yang satu ini tak asing lagi. Menikah dengan seseorang yang jarak rumahnya hanya lima langkah dari rumahmu, atau bisa dibilang berseberangan ternyata menjadi salah satu larangan dalam adat Jawa.

Apabila kamu dan pasangan mempunyai rumah dengan jarak sedekat ini, hal tersebut perlu dipertimbangkan lagi, apakah kalian akan melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan atau justru memilih untuk mengakhirinya. Hal ini disebabkan dalam adat Jawa, pernikahan yang dilakukan oleh sepasang kekasih dengan jarak rumah lima langkah ini dapat menjadikan rumah tangganya mengalami kekurangan dan juga tidak bahagia.

Baca Juga: 4 Cara Mengetes Pacar Serius atau Tidak dengan Pertanyaan Ini

2. Perhitungan Weton

Mitos larangan pernikahan adat Jawa yang masih banyak digunakan hingga saat ini adalah perhitungan weton calon pengantin. Hal ini bertujuan untuk mencari serta menentukan kecocokan pasangan yang akan menikah.

Biasanya perhitungan weton dapat dilakukan dengan melihat tahun, hari nasional, hari dalam perhitungan Jawa, dan tanggal lahir masing-masing pasangan. Apabila cocok, maka hal ini menandakan bahwa rumah tangga sepasang pengantin nantinya akan diberi kemudahan, keharmonisan, dan kelancaran rezeki.

Namun, ada pula yang hasilnya tidak cukup baik dan menjadi tada bahwa weton calon pengantin tersebut tidak cocok. Menurut mitosnya, apabila weton kedua calon mempelai tidak cocok dan bertabrakan, maka pernikahan keduanya bisa diterpa permasalahan dan ketidakrukunan.

3. Tidak Diperkenankan Menikah di Bulan Suro atau Muharram

Pasti kamu sudah sering mendengar mitos larangan pernikahan adat Jawa yang satu ini. Di mana calon pengantin dan keluarganya harus menghindari pernikahan di bulan Suro atau Muharram.

Bulan tersebut dihindari oleh masyarakat yang masih mempercayai mitos ini karena Suro atau Muharram adalah bulan yang suci. Katanya, pada bulan ini Nyai Roro Kidul mengadakan hajatan atau perayaan, sehingga masyarakat dilarang untuk mengadakan pesta agar terhindar dari nasib .

Baca Juga: 4 Cara Memutuskan Pacar dengan Baik agar Tidak Musuhan

4. Larangan Pernikahan antara Anak Pertama dan Ketiga

Mitos tentang pernikan di adat Jawa yang selanjutnya yakni larangan jilu atau larangan pernikahan antara anak pertama dengan anak ketiga. Konon, apabila anak pertama dan ketiga menikah, rumah tangga yang mereka bina akan sulit akur atau justru sering diterpa permasalahan.

Dalam mitos Jawa hal ini didasari karena adanya perbedaan karakter yang cukup jauh antara anak pertama dan ketiga. Dengan begitulah pernikahan akan sulit langgeng karena mereka juga mempunyai tingkat emosional yang berbeda.

Dari beberapa mitos larangan pernikahan adat Jawa ini mana yang masih kalian percaya? Sebenarnya mitos belum tentu benar adanya, tetapi tidak ada salahnya untuk mengetahuinya dalam upaya melestarikan budaya bangsa.  Untuk selengkapnya kamu bisa cek Sanepo secara berkala dan temukan beragam artikel relationship yang sesuai dengan kebutuhan hubunganmu.

Editor :

Sumber : Berbagai sumber


SHARE:

Update Berita Terbaru dari Sanepo di :

Keza Felice

Keza, master di content writing, ghost writing, & author. Pena ajaibnya? Ubah kata jadi emas!