SANEPO – Tiga raksasa teknologi, Netflix, Amazon, dan Apple, dilaporkan tengah menunjukkan minat serius untuk mengakuisisi Warner Bros. Discovery (WBD).
Kabar mengenai potensi Netflix Amazon Apple beli Warner Bros ini, baik secara keseluruhan maupun sebagian aset, pertama kali diungkap oleh Bloomberg.
Ketiga perusahaan teknologi itu disebut mengincar perpustakaan konten dan aset produksi WBD, yang menaungi nama besar seperti HBO, CNN, dan DC Studios.
Menurut laporan tersebut, Warner Bros. Discovery sebelumnya telah menolak tiga tawaran dari Paramount, termasuk satu tawaran yang mencapai nilai USD 24 per saham.
Paramount sendiri baru saja menyelesaikan merger kontroversial dengan Skydance Media.
Sumber internal yang dikutip Bloomberg menyebutkan, meski WBD belum mengambil keputusan resmi, minat dari berbagai pihak ini telah mendorong perusahaan melakukan kajian strategis.
Tujuannya untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
Sebagai bagian dari strategi, WBD juga berencana memisahkan bisnis kabel TV dan layanan streaming tahun depan.
Langkah ini diyakini akan memberi fleksibilitas perusahaan sekaligus membuka peluang penjualan unit bisnis yang dinilai kurang strategis.
Proses Due Diligence dan Tantangan Regulasi
Menjelang proses akuisisi Warner Bros yang lebih serius, WBD dilaporkan tengah menyiapkan nondisclosure agreement (NDA).
Dokumen ini akan dibagikan kepada calon pembeli potensial, termasuk Netflix, Amazon, Apple, serta Paramount dan Comcast, sebelum data keuangan internal dibuka sebagai bagian dari due diligence.
Meski minat tinggi, akuisisi penuh WBD bukan perkara mudah. Perusahaan ini memiliki valuasi besar, portofolio aset yang kompleks, serta tantangan regulasi yang ketat, terutama karena kepemilikan media besar seperti CNN dan HBO.
Jika salah satu raksasa teknologi berhasil dalam upaya Netflix Amazon Apple beli Warner Bros ini, kesepakatan tersebut dapat menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah industri hiburan modern.
Hal ini akan menandai era baru di mana perusahaan teknologi tidak hanya menjadi distributor, tetapi juga pemilik utama konten global.
***





