Ilmu Akhlak Tasawuf di Era Pandemi

Pengaplikasian Ilmu Akhlak Tasawuf di Era Pandemi – Memasuki tahun 2020 kemarin, khalayak internasional dikagetkan dengan sebuah fenomena wabah yang sangat masif dan berdampak besar pada tatanan dunia.

COVID-19 sedikit banyak sudah mengubah dunia yang kita kenal selama ini kepada bentuk yang tidak bisa dibayangkan.

Tidak hanya memporak-porandakan sektor kesehatan, pandemi ini juga ikut mempengaruhi banyak sektor lain seperti perekonomian, politik, ketahanan pangan, transportasi, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimanakah Islam menyikapi fenomena ini?  Disitulah letak urgensi dari pengaplikasian ilmu akhlak tasawuf di era pandemi.

Ilmu Akhlak Tasawuf di Era Pandemi

Untuk melihat hakikat dari ajaran ilmu akhlak dan tasawuf sendiri, perlu adanya penekanan pada definisi serta makna harfiah yang membangunnya.

Jika dilihat dari unsur bentukan katanya, kalimah ‘akhlaq’ berasal dari Bahasa Arab yang merupakan isim mashdar (infinitif) dari kalimah ‘akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan’.

Baca juga: Tiga Amalan Yang Dapat Menghindarkan Diri dari Wabah

Jika dilihat dari wazan (referensi) tsulasa masjid: af’ala, yuf’ilu, if’alan, maka makna yang dimilikinya sepadan dengan perangai (al-Sajiyah), kelakuan/tabiat/watak (ath-Thabi’ah), kelaziman/kebiasaan (al-‘adat), adab terpuji (al-Maru’ah) dan agama perdamaian (al-Din as-Salam).

Sedangkan ‘tasawuf’ sendiri menurut KBBI memiliki arti yaitu: “ajaran, cara, dsb., untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.” Atas dasar itu, hakikat dari ilmu akhlaq tasawuf adalah cara bagaimana seorang insan dapat membentuk suatu sifat yang senantiasa mendekatkan diri pada Allah SWT.

Dari hakikat tersebut, bisa dilihat arah urgensi dari pengaplikasian ilmu akhlak tasawuf di era pandemi.

Dilihat pada tingkatannya sendiri, ilmu tasawuf dibagi menjadi tiga tingkatan: falsafi, akhlaki, dan amali. 

Masing-masing dari tingkatan tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu mengupayakan diri untuk selalu dekat dengan Allah SWT melalui ‘pembersihan’ dari perbuatan-perbuatan tercela dan ‘menghiasinya’ dengan perlakuan-perlakuan terpuji.

Meski begitu, kesemuanya memiliki pendekatan yang berbeda: falsafi menekankan pendekatan akal pikiran (rasionalitas); akhlaki menekankan tiga pendekatan sifat: takhali (menghindari perbuatan buruk), tahalli (memperbanyak perbuatan terpuji), dan tajalli (terbukanya ‘pembatas’ antara manusia-Allah SWT); serta amali, menekankan pada pendekatan amaliyah (ibadah).

Berbagai hal inilah yang dalam artikel kali ini akan dibahas secara lebih seksama pada kaitannya dengan pengaplikasian ilmu akhlak tasawuf di era pandemi.

Baca juga: 10 Hewan ini Dijamin Allah Masuk Surga Tanpa Hisab

Pengaplikasian Ilmu Akhlak Tasawuf di Era Pandemi
Pengaplikasian Ilmu Akhlak Tasawuf di Era Pandemi

Peran Ilmu Akhlaq Tasawuf Dalam Menghadapi Pandemi

Mengenai pembahasan pengaplikasian ilmu akhlak tasawuf di era pandemi, Ibnu Khaldun berpendapat bahwa setiap manusia dibekali oleh Tuhan dengan akal pikiran, hati, dan panca indera.

Dalam menjaga ketiga potensi tersebut agar dapat bekerja secara harmonis, sehat jiwa dan raga, bersih, serta berdaya guna, diperlukan tiga ilmu berbeda: fiqih, untuk menyucikan anggota tubuh melalui thaharah (bersuci);

filsafat, berperan dalam meluruskan akal pikiran (rasional); serta, tasawuf yang difokuskan untuk menjaga dimensi kebatinan (esoterik) manusia agar selalu bersih.

Ketiga potensi di atas juga turut di bahas dalam surah Al-Mulk (67): 23 yang berbunyi dan artinya:

قُلْ هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۖ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ (٢٣)

Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.” (QS Al-Mulk [67]: 23)

Melalui ilmu akhlaq tasawuf, seseorang diharapkan dapat memiliki sifat dan perangai yang baik, yang mana dapat dilihat pada pengaplikasian ilmu akhlak tasawuf di era pandemi.

Dengan nilai-nilai tersebut, lantas seorang insan akan paham bahwa segala kejadian serta ketentuan yang ada merupakan ketetapan dari Allah SWT dan perlu disikapi secara bijaksana.

Menerima segala sesuatunya dengan hati yang bersih dan lapang, akan membuat seseorang dapat lebih mudah bersyukur dalam kondisi apapun. Semua itu dilakukannya secara sadar, awas, dan dari dorongan dirinya pribadi serta bukan karena paksaan.

Baca juga: 6 Fakta Ka’bah, Para Ilmuan Nasa Pun Terkejut

Pada kaitannya dengan pengaplikasian ilmu akhlak tasawuf di era pandemi, seseorang lantas akan menerima segala sesuatu yang berhubungan ataupun disebabkan oleh pandemi COVID-19 ini dengan hati terbuka.

Paham segala sesuatunya datang dari Allah SWT, menyikapinya dengan mawas diri, serta senantiasa bersyukur dan rela menerima segala keputusan-Nya.

Atas dasar itulah, diharapkan ilmu akhlaq tasawuf dapat membantu setiap muslim agar lebih bijaksana dalam menghadapi berbagai kesulitan yang ada. Dan itulah pembahasan artikel mengenai pengaplikasian ilmu akhlak tasawuf di era pandemi. Jangan lupa untuk membaca artikel-artikel islami lain dari kami ya!

Bagikan Kebaikan dengan Informasi Islami:

  1. Mintalah Doa Kepada Orang Ini, Setara Doa Malaikat
  2. Inilah Ciri Golongan Orang Tersesat Dalam Surat Al-Fatihah
  3. Dinosaurus Dalam Islam, Di Sebutkan dalam Al-Qur’an?
  4. Kenali Tanda-Tanda dari Allah Bahwa Dia Adalah Jodohmu
  5. Ternyata Benar, Larangan Mencabut Uban Dalam Islam
  6. Kumpulan Doa dan Dzikir Lengkap Setelah Sholat Fardhu
  7. Sholat Jum’at: Syarat, Bacaan, Doa dan Keutamaannya
  8. Aplikasi Al-Qur’an Terjemahan Untuk PC, Linux, Mac, IOS dan Android
  9. Cara Sholat Taubat Serta Bacaan Niat, Waktu Untuk Melaksanakannya
  10. Cara Sholat Istikharah Beserta Bacaan Niat dan Waktunya
  11. Tata Cara & Bacaan Niat Sholat Dhuha Lengkap Dari Awal Sampai Akhir
  12. Keutamaan & Panduan Sholat Tahajud Lengkap dengan Bacaannya

Editor :

Sumber : Berbagai sumber


SHARE:

Update Berita Terbaru dari Sanepo di :

CEO Sanepo

Kris

Kris, penggemar berat teknologi & otak di balik Sanepo.com, sumber info tech yang up-to-date.

Tags: